soal
1. jelaskan bagaimana hubungan struktur dan kereaktifan beberapa senyawa yang anda kenal terhadap suatu penyakit
2. uraikan dan berikan contoh dimana letak peran penting suatu metabolit sekumder dalam suatu tumbuh-tumbuhan
3. kemukakan gagasan anda bagaimana idenya suatu senyawa bisa diisolasidan purifikasi
4. kemukakan bagaimana suatu senyawa bahan alam dapat diketahui alur biosintesisnya
jawaban:
1. Kuinina atau kinina adalah alkaloid kristal putih alami yang memiliki rasa pahit dan mempunyai sifat antipiretik (penawar panas), antimalaria, analgesik (penawar sakit), serta antiinflamasi.
disini saya akan mwmbahas tentang malaria.
Senyawa ini mengandung gugus kuinolina yang terikat pada cincin kuinukiidin melalui ikatan alkohol sekunder, selain itu juga mengandung rantai samping —metoksi dan —vinil. Strukiur kuinina sama dengan kuinidin kecuali konfi gurasi sterik alkohol sekundernya. Struktur dan kuinina dapat dilihal pada gambar dibawah ini
Mekanisme kerja antimalarianya berkaitan dengan gugus kuinolin yang dimilikinya, dan sebagian disebabkan karena kina merupakan basa lemah, sehingga akan memiliki kepekatan yang tinggi d dalam vakuola makanan P. falciparum. Diperkirakan obat ini bekerja melalui penghambatan aktivitas heme polimerase, sehingga terjadi penumpukan substrat yang bersifat toksik yaitu heme.
Heme adalah hasil sampingan dari penghancuran haemoglobin di dalam vakuola makanan,yang pada keadaan normal oleh enzim tersebut diubah menjadi pigmen malaria yang tidak merusak.
kina dan turunannya diserap baik terutama melalui usus halus bagian atas. distribusinya luas, terutama ke hati, tetapi kurang ke paru, ginjal dan limpa; kina juga melalui sawar uri. Kadar puncaknya dalam plasma dicapai dalam 1-3 jam setelah suatu dosis tunggal.
2. Senyawa metabolit sekunder merupakan suatu senyawa organik yangdihasilkan oleh sel khusus pada tumbuhan yang tidak memiliki peran dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi dalam tumbuhan namun memiliki bioaktifitas tertentu serta berfungsi sebagai pelindung tumbuhan tersebut dari hama penyakit dan lingkungannya;
Senyawa-senyawa kimia yang merupakan hasil metabolit sekunder padatumbuhan sangat beragam dan dapat diklasifikasikan dalam beberapa golongansenyawa bahan alam berdasarkan struktur dan jalur biosintesisnya yaitu flavonoid,terpenoid, steroid dan alkaloid (Lenny (a), 2006)
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar ditemukan dialam. Senayawa flavonoid merupakan zat warna merah, ungu atau biru dan sebgianzat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid merupakansalah satu metabolit sekunder, kemungkinan keberadaanya dalam daun dipengaruhioleh adanya proses fotosintesis sehingga daun muda belum terlalu banyak mengandung flavonoid (Isa, 2007).
Gambar 2. Struktur Umum Flavonoid
Senyawa flavonoid terdiri dari beberapa macam dan terdapat pada tempatyang berbeda pula. Namun, pada umumnya senyawa flavonoid banyak terdapat pada tumbuhan khususnya buah-buahan dan sayuran. Dihidrokhalkon, khalkon,flavon, kartamin, flavonol, antosianidin, proantosianidin banyak terdapat di alamkhususnya pada buah, bunga dan sayuran sebagai pemberi warna atau zat pewarna.Sedangkan auron, flavan, khatekin, flavonol jarang ditemukan di alam dan tidak lazim sebagai konstituen tanaman. Semua senyawa di atas dikenal dengan senyawaflavonoid atau flavon karena di antara senyawa-senyawa tersebut, senyawa flavonyang memiliki tingkat oksidasi rendah, sehingga dianggap sebagai senyawa induk (Isa, 2007)
Flavonoid dan pigmen antosianin tanaman sangat berperan penting di alam yang berguna untuk keindahan dan kecantikan dari warna bunga, buah, buah pohon bunga dan daun musim gugur.
Flavon bertanggung jawab untuk warna kuning dan oranye, dan anthocyanin adalah sumber dari merah, ungu dan warna biru. Senyawa ini terutama terjadi di sintesis oleh banyak tanaman tingkat tinggi dan kurang untuk tanaman tingkat rendah. Senyawa tersebut tidak akan ditemukan pada ganggang, jamur
atau bakteri.
Flavonoid memainkan peran utama dalam menarik serangga untuk memberi makan dan penyerbukan tanaman. Beberapa dari mereka juga memiliki rasa pahit dan mengusir serangga berbahaya seperti ulat. Flavonoid dianggap antioksidan, dan memainkan peran utama dalam makanan kita, mencegah kerusakan akibat penuaan yang disebabkan oleh radikal bebas. Senyawa ini memiliki asal biosintesis melalui dua jalur yaitu asam skimic dan jalur acetogenin (mevalonat). Berikut ini merupakan skema biosinntesis naringenin, yang merupakan salah satu jenis flavonoid
3. Beberapa senyawa bahan alam dapat diidentifikasi dann dimurnikan dengan cara sebagai berikut:
<![if !supportLists]>1. <![endif]>Menentukan jenis senyawa bahan alam
Jenis senyawa bahan alam harus ditentukan terlebih dahulu bertujuan untuk mengetahui sifat senyawa tersebut secara garis besar. Misalnya saja kelarutannya dalam berbagai senyawa. Dengan demikian akan lebih mudah untuk menentukan pelarut dalam proses ekstraksi. Untuk menentukan jenis senyawa bahan alam yang terkandung dapat dilakukan uji sebagai berikut:
Uji
|
Pereaksi
|
Hasil positif
|
Alkaloid
|
- Mayer
- Wagner
- Dragendrof
|
terbentuk endapan putih/keruh, coklat, orange,
|
Flavonoid
|
Metanol, asam klorida pekat, dan serbuk magnesium
|
terjadi perubahan warna, sampel tidak
|
Steroid/terpenoid
|
Kloforom, anhidrida asetat dan H2S04 pekat
|
Terbentuk warna biru,
|
Saponin
|
Air suling
|
Terbentuk busa yang stabil
|
<![if !supportLists]>2. <![endif]>Melakukan ekstraksi
Ekstraksi dilakukan untuk mengambil senyawa bahan alam yang terkandung dengan cara melarutkannya dengan pelarut yang sesuai. Cara ini dilakukan dengan menggerus sampel tumbuhan, kemudian bubuk yang dihasilkan di rendam dalam suatu pelarut. Teknik ini dapat dilakukan dengan metode maserasi, perklorasi sokletasi.
<![if !supportLists]>3. <![endif]>Membagi hasil ekstraksi menjadi fraksi yang lebih kecil
Ekstraksi yang dihasilkan pada tahap sebelumnya masih terdiri dari puluhan bahkan ratusan senyawa yang terlarut. Oleh karena itu larutan tersebut harus dipisahkan kembali menjadi larutan yang komposisi campurannya sedikit. Cara yang digunakan adalah dengan kromatografi, yaitu dengan teknik kromatografi KLT, kromatografi cair vakum(KCV) dan kromatografi kolom. Dengan demikian dihasilkan campuran yang terdiri dari komponen yang lebih sederhana.
<![if !supportLists]>4. <![endif]>Identifikasi rumus kimia dan strukturnya
penentuan struktur molekul diperoleh melalui beberapa langkah pengukuran spektroskopi untuk mendapatkan data spektra. Setelah diperoleh data spektra tersebut baru ditentukan struktur molekulnya. Adapun langkah-langkah yang dimaksud sebagai berikut :
<![if !supportLists]>a) <![endif]>Melakukan pengukuran spektrum UV-Vis untuk menentukan gugus kromofor
<![if !supportLists]>b) <![endif]>Melakukan pengukuran spektrum IR untuk mengetahui adanya gugus fungsi
<![if !supportLists]>c) <![endif]>Melakukan pengukuran spektrum massa (MS) untuk mengetahui pola fragmentasi senyawa.
4. Alur biosintesis dapat ditentukann dengan menggolongkan senyawa-senyawa bahan alam dalam building blok,. Yaitu bentuk kerangka dasar rantai hidrokarbon yang menyusun berbagai senyawa bahan alam. Building blok ini antara lain:
<![if !supportLists]>a) <![endif]>Acetil koenzim A (acetyl Co-A)
<![if !supportLists]>b) <![endif]>Asam Sikimat
<![if !supportLists]>c) <![endif]>Asam MEvalonat
<![if !supportLists]>d) <![endif]>1-deoksililola 5 phospat
<![if !supportLists]>e) <![endif]>Asam Amino
Jadi semua senyawa bahan alam tersebut merupakan hasil kombinasi dari berbagai building blok.
0 komentar:
Posting Komentar