Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari
dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Lebih dari 2000
flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi, namun ada tiga
kelompok yang umum dipelajari, yaitu antosianin, flavonol,
dan flavon. Antosianin (dari bahasa Yunani anthos
, bunga dan kyanos, biru-tua) adalah pigmen berwarna yang umumnya
terdapat di bunga berwarna merah, ungu, dan biru . Pigmen ini juga terdapat di
berbagai bagian tumbuhan lain misalnya, buah tertentu, batang, daun dan bahkan
akar. Flavnoid sering terdapat di sel epidermis. Sebagian besar flavonoid
terhimpn di vakuola sel tumbuhan walaupun tempat
sintesisnya ada di luar vakuola.
Fungsi
Antosianin dan flavonoid lainnya menarik
perhatian banyak ahli genetika karena ada kemungkinan untuk menghubungkan
berbagai perbedaan morfologi di antara spesies yang berkerabat dekat dalam satu
genus misalnya dengan jenis flavonoid yang dikandungnya. Flavonoid yang
terdapat di spesies yang berkerabat dalam satu genus memberikan informasi bagi
ahli taksonomi untuk megelompokkan dan menentukan garis evolusi tumbuhan itu. Cahaya
khususnya panjang gelombang biru meningkatkan pembentukan flavonoid dan
flavonoid meningkatkan resistensi tanaman terhadap radiasi UV.
Isolasi Flavonoid1. Isolasi Dengan metanol
Terhadap bahan yang telah dihaluskan, ekstraksi
dilakukan dalam dua tahap. Pertama dengan metanol:air (9:1) dilanjutkan dengan metanol:air
(1:1) lalu dibiarkan 6-12 jam. Penyaringan dengan corong buchner, lalu kedua
ekstrak disatukan dan diuapkan hingga 1/3 volume mula-muIa, atau sampai semua
metanol menguap dengan ekstraksi menggunakan pelarut heksan atau kloroform
(daIam corong pisah) dapat dibebaskan dari senyawa yang kepolarannya rendah,
seperti lemak, terpen, klorofil, santifil dan lain-lain .
2. Isolasi Dengan Charaux Paris
Serbuk tanaman diekstraksi dengan metanol,lalu
diuapkan sampai kental dan ekstrak kental ditambah air panas dalam volume yang
sama, Ekstrak air encer lalu ditambah eter, lakukan ekstraksi kocok, pisahkan
fase eter lalu uapkan sampai kering yang kemungkinan didapat bentuk bebas. Fase
air dari hasil pemisahan ditambah lagi pelarut etil. asetat diuapkan sampai
kering yang kemungkinan didapat Flavonoid O Glikosida. Fase air ditambah lagi
pelarut n - butanol, setelah dilakukan ekstraksi, lakukan pemisahan dari kedua
fase tersebut. Fase n-butanol diuapkan maka akan didapatkan ekstrak n - butanol
yang kering, mengandung flavonoid dalam bentuk C-glikosida dan leukoantosianin.
Dari ketiga fase yang didapat itu langsung dilakukan pemisahan dari komponen
yang ada dalam setiap fasenya dengan mempergunakan kromatografi koLom. Metode
ini sangat baik dipakai dalam mengisolasi flavonoid dalam tanaman karena dapat
dilakukan pemisahan flavonoid berdasarkan sifat kepolarannya.
3. Isolasi dengan beberapa pelarut.
Serbuk kering diekstraksi dengan kloroform dan
etanol, kemudian ekstrak yang diperoleh dipekatkan dibawah tekanan rendah.
Ekstrak etano lpekat dilarutkan dalam air lalu diekstraksi gojog dengan dietil
eter dan n-butanol, sehingga dengan demikian didapat tiga fraksi yaitu fraksi
kloroform, butanol dan dietil eter
Biosintesa
flavonoid
Pola biosintesa pertama kali disarankan oleh Birch, yaitu:
pada tahap-tahap pertama biosintesa flavonoida suatu unit C6-C3 berkombinasi
dengan tiga unit C2 menghasilkan unit C6-C3-(C2+C2+C2). Kerangka C15 yang
dihasilkan dari kombinasi ini telah mengandung gugus-gugus fungsi oksigen pada
posisi-posisi yang diperlukan.
Cincin A dari struktur flavonoid berasal dari jalur poliketida, yaitu kondensasi dari tiga unit asetat atau malonat, sedangkan cincin B dan tiga atom karbon dari rantai propane berasal dari jalur fenilpropanoida (jalur shikimat). Sehingga kerangka dasar karbon dari flavonoida dihasilkan dari kombinasi antara dua jenis biosintesa utama untuk cincin aromatic yaitu jalur shikimat dan jalur asetat-malonat. Sebagai akibat dari berbagai perubahan yang disebabkan oleh enzim, ketiga atom karbon dari rantai propane dapat menghasilkan berbagai gugus fungsi seperti ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil dan sebagainya.
Jalur sintesis flavonoid bermula dari produk glikolisis yaitu fosfoenol piruvat. Selanjutnya, produk tersebut akan memasuki alur shikimat untuk menghasilkan fenilalanin sebagai materi awal untuk alur metabolic fenil propanoid. Alur tersebut akan menghasilkan 4-coumaryl-coA, yang akan bergabung dengan malonyl-coA untuk menghasilkan struktur sejati flavonoid. Flavonoid yang pertama kali terbentuk pada biosintesis ini disebut khalkon. Bentuk lain diturunkan dari khalkon melalui berbagai alur dan rangkaian proses enzimatik, seperti:flavanol, flavan-3-ols, proantosianidin(tannin).
Cincin A dari struktur flavonoid berasal dari jalur poliketida, yaitu kondensasi dari tiga unit asetat atau malonat, sedangkan cincin B dan tiga atom karbon dari rantai propane berasal dari jalur fenilpropanoida (jalur shikimat). Sehingga kerangka dasar karbon dari flavonoida dihasilkan dari kombinasi antara dua jenis biosintesa utama untuk cincin aromatic yaitu jalur shikimat dan jalur asetat-malonat. Sebagai akibat dari berbagai perubahan yang disebabkan oleh enzim, ketiga atom karbon dari rantai propane dapat menghasilkan berbagai gugus fungsi seperti ikatan rangkap, gugus hidroksil, gugus karbonil dan sebagainya.
Jalur sintesis flavonoid bermula dari produk glikolisis yaitu fosfoenol piruvat. Selanjutnya, produk tersebut akan memasuki alur shikimat untuk menghasilkan fenilalanin sebagai materi awal untuk alur metabolic fenil propanoid. Alur tersebut akan menghasilkan 4-coumaryl-coA, yang akan bergabung dengan malonyl-coA untuk menghasilkan struktur sejati flavonoid. Flavonoid yang pertama kali terbentuk pada biosintesis ini disebut khalkon. Bentuk lain diturunkan dari khalkon melalui berbagai alur dan rangkaian proses enzimatik, seperti:flavanol, flavan-3-ols, proantosianidin(tannin).
1 komentar:
dalam Isolasi Dengan Charaux Paris disini disbutkan ekstrak dikentalkan terlbih dahulu,apa fungsi pengentalan ini?
dan apa fungsi penambahan pelarut eter disini
Posting Komentar